Topi Jerami di Layarku, Bukan Lagi Wajahmu
Ada momen-momen dalam hidup yang terlihat sederhana dari luar—
seperti mengganti wallpaper HP.
Tapi bagi hati yang diam-diam menunggu terlalu lama,
itu bisa jadi bentuk perpisahan yang paling sunyi,
dan paling dalam.
Malam ini, aku mengganti wallpaper HP-ku.
Bukan lagi wajahmu. Bukan lagi siluetmu yang kupotret diam-diam saat senja,
di hari yang terlalu singkat untuk disebut kenangan,
tapi terlalu lama tertinggal di pikiranku.
Kini, yang muncul di layar adalah Topi Jerami—
ikon kecil dari dunia One Piece yang selama ini jadi pelarian dari rasa sepi.
Sebuah simbol kebebasan, petualangan, dan pergerakan.
Sesuatu yang… aku butuhkan, setelah terlalu lama diam di tempat
menatap seseorang yang tak pernah benar-benar melihat ke arahku.
Aku tahu, ini bukan tentang wallpaper.
Ini tentang hati yang akhirnya berani bilang,
"Sudah cukup."
Tentang langkah kecil untuk berhenti mengulang notifikasi rasa yang tak pernah dibalas.
Tentang aku… yang ingin kembali jadi tokoh utama di hidupku sendiri.
Lucunya, aku sempat ragu.
Sempat berdebat dengan diri sendiri,
"Apa nggak apa-apa ya… ganti wallpaper?"
Lucu memang, betapa dalamnya keterikatan terhadap sesuatu yang bahkan bukan milik kita.
Tapi saat Luffy muncul di layar dengan senyumnya yang khas,
dengan tatapannya yang menantang lautan luas dan mimpi yang terlalu besar,
aku sadar—
lebih baik menatap ke depan dengan harapan baru,
daripada terpaku pada gambar lama yang tak pernah benar-benar menjawab tatapan kita.
Ini bukan tentang melupakanmu.
Melainkan tentang mengingat diriku sendiri.
Tentang memberi ruang bagi hal-hal baru yang lebih ringan,
lebih jujur,
dan tak membuat dada sesak tiap kali ponsel menyala.
Terima kasih pernah menghiasi layarku.
Tapi malam ini, aku berlayar.
Bersama kru Topi Jerami,
dan hati yang mulai belajar berjalan.